Selasa, 19 Maret 2013

Apa itu BLACK HOLE ?





Abad ke-20 menyaksikan banyak sekali penemuan baru tentang peristiwa  alam di ruang angkasa.salah satunya yang belum ditemukan adalah black hole. Ini terbentuk ketika sebuah bintang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk  hancur kedalam dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam  dengan kerapatan tak hingga dan volume nol serta medan magnet yang amat kuat. 
Tarikan gravitasi lubang hitam sangat kuat  sehingga cahaya tidak mampu  melepaskan diri darinya. Namun bitang yang runtuh seperti itu dapat diketahui dari  dampak yang di timbulkannya di wilayah sekelilingnya. Belakangan diketahui bahwa  ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat.

Sebab, cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Menurut pengamatan Astronom,  diketahui teryata lubang hitam raksasa di pusat galaksi kita. Dia mengatakan bahwa  luas permukaan suatu lubang hitam hanya dapat tetap sama atau bertambah, tetapi  tidak pernah berkurang. Kekuatan tarikan gravitasional yang tidak biasa dari dari  lubang hitam tersebut telah menarik lapisan dari bintang dimana ia mengorbit,  menyebabkannya membentuk suatu pusaran. 
Lubang hitam (black hole) sering dihubungkan dengan hilangnya benda-benda  kosmis bahkan wahana  udara sekalipun, seperti  pernah disinggung  dalam rubrik ini  berkaitan dengan  hilangnya banyak  pesawat di Segitiga  Bermuda dan Samudera  Atlantik Utara. Pro dan  kontra pendapat  mengenai hal ini  memang tak pernah  surut. Cerita seputar Segitiga Bermuda pun sepertinya tetap misterius, dan menjadi  bahan tulisan yang tidak ada habis-habisnya.  .  Lalu, bagaimana sebenarnya lubang hitam tercipta? Bagaimana asal mula lubang hitam tercipta ? bagaimana mendeteksi  adanya suatu lubang hitam?

Dalam bahasan fenomena kali ini, baiklah kita tinjau sedikit apa sebenarnya  lubang hitam atau yang disebut para ilmuwan sebagai singularitas dari bintang redup  yang mengalami keruntuhan gravitasi (gravitational collapse) sempurna.

Istilah “lubang hitam” pertama kali digunakan tahun 1969 oleh fisikawan  Amerika John Wheeler. Awalnya, kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua  bintang. Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa ada bintang-bintang di ruang  angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat. Sebab, cahaya bintang-bintang yang
runtuh ini lenyap. Cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam  disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang  yang kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat,  seperti foton [partikel cahaya]. Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang biasa, yang  berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya padam dan  mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20  kilometer (12,5 mil)! Lubang hitam berwarna “hitam”, yang berarti tertutup dari  pengamatan langsung. Namun demikian, keberadaan lubang hitam ini diketahui  secara tidak langsung, melalui daya hisap raksasa gaya gravitasinya terhadap bendabenda langit lainnya.

Teori ini diciptakan Albert Einstein (1879-1955), yang merupakan karya  terbesar manusia dalam usaha mencari kebenaran. Secara sederhana, teori ini merupakan struktur  matematis yang  melukiskan gravitasi  dengan kurva ruang  waktu. Dalam teori itu,  Einstein membuat dua  postulat: tidak ada benda yang dapat melebihi  kecepatan cahaya dan  kecepatan cahaya selalu  sama menurut pengamat  di manapun.


Bentuk dari teori ini adalah sebuah persamaan yang disebut sebagai persamaan  Einstein. Persamaan ini mengandung berbagai penjelasan seperti pergeseran  perihelion Merkurius, pembelokan arah cahaya, keberadaan gelombang gravitasi, singularitas ruang-waktu, deskripsi pembentukan bintang neutron dan lubang hitam bahkan pengembangan alam semesta.

Lubang hitam adalah suatu daerah dimana hukum-hukum fisika tidak berlaku lagi. Tempat itu memiliki gaya gravitasi yang sangat kuat dan siapapun yang masuk tidak bisa keluar kembali termasuk cahaya sekalipun. Menurut pengamatan  Astronom, diketahui teryata lubang hitam raksasa di pusat galaksi kita. Dia  mengatakan bahwa luas permukaan suatu lubang hitam hanya dapat tetap sama atau  bertambah, tetapi tidak pernah berkurang. Ini disebut Hukum Pertambahan Luas  Hawking. Namun teori ini menghasilkan implikasi bahwa lubang hitam menghasilkan radiasi.

Hal ini pertama kali diungkap oleh Jacob Bekenstein mahasiswa pasca sarjana  Princeton. Menurut Hawking bagaimana mungkin lubang hitam memancarkan radiasi  kalau tidak ada sesuatu yang bisa keluar darinya. Kekuatan tarikan gravitasional yang  tidak biasa dari dari lubang hitam tersebut telah menarik lapisan dari bintang dimana  ia mengorbit, menyebabkannya membentuk suatu pusaran. “Kita tidak yakin mengapa  lubang hitam ini memancarkan ledakan radiasi yang cemerlang sewaktu-waktu, dan  bukannya suatu pancaran gelombang yang stabil”.  Lubang hitam juga dapat  bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar